MODEL-MODEL SISTEM
A. Formalisasi Standar
Formalisasi standar adalah suatu notasi perhitungan
yang menentukan spesifikasi sistem. Formalisasi rekyasa perangkat lunak standar
dapat digunakan untuk menjelaskan suatu sistem interaksi yang mengacu pada metode formal, misal
a.
Berbasis ,ode untuk menjelaskan
kondisi sistem dan operasi
b. Aljabar, menjelaskan
efek urutan aksi.
c.
Logika perluasan menjelaskan saat
suatu terjasi dan siapa yang bertangggung jawab.
Penggunaan notasi formal rekayasa
perangkat lunak untuk komunikasi dengan memakai bahasa umum menghilangkan
ambigu secara ringkas dan tepat.
Tujuan spesifikasi normal ada 2 :
a.
Notasi formal untuk Komunikasi
Spesifikasi dapat dibuat sebagai bahasa yang umum
antar tim desain.desainer dan pembuat sistem. Ide-ide tentang tampilan layar
dapat dengan mudah divisualisasikan dengan bantuan paket-paket untuk menggambar,
tetapi perilaku sistem yang dinamis sulit dikomunikasikan.
Sering spesifikasi formal menjadi ambigu sehingga
deskripsi sistem menjadi ambigu pula.
b.
Notasi formal untuk analisa
Spesifikasi formal dapat dianalisa
dalam berbagai cara
1.
Periksa konsistensi internal
2.
Periksa konsistensi eksternal
c.
Notasi berorientasi model
Dimulai pada
akhir 1970 dan 1980 untuk menyediakan software engineer kemammpuan
menggambarkan dan alasan tentang komponen software yang mwnggunanakan
konstruksi matematika seperti konstruksi yang digunakan dalam bahasa
pemograman. Notasi matematika ini menggambarkan perilaku dari sistem software
yang didekatkan dengan bagaimana diprogramkan.
1. Simple set
Set yang
paling sederhana R=bilangan real, Z=bilangan integer, N=bilangan asli. Yang non
standar didefenisikan sebagai set baru
dengan angka-angka dari nilai yang mungkin dari set tersebut. Misal bentuk
geometri dalam grafik
B. Model interaksi
Model komputasi umum tidaklah dididain dengan
pengguna dalam pemikirannya. Kita membutuhkan model yang duduk diantara
rakayasa perangkat lunak dan pemahaman interaksi manusia dan komputer. Ada
beberapa metode seperti
a.
Formal, untuk mengekspresikan properti interaktif umum guna mendukung
tingkat kegunaan.
b. Informal,
arsitektur interaktif untuk memotivasi pemisah dan modularisasi fungsionalitas
dan presentasi.
c. Semi formal,
analisis status even untuk melihat
potongan suatu sistem interaktif yang berentangnpada beberapa layer.
d. Model PIE
,merupakan interpretasi pada level fisik. Lebih berguna lagi untuk mengaplikasikan
model pada level logika.
e. Preictability
dan observability, keadaan sistem menunjukan efek dari 2 perintah berikutnya,
sehingga jika sistem dapat di observasi, displaynya menunjukan suatu keadaan
yang berarti predictable.
Efek
observasi memuat minimal informasi sebanyak hasilnya, juga berisi informasi
tambahan dari keadaan interaksi sistem.
f. Reacability
dan undo
Suatu sistem
dapat dikatakan tercapai (reachable) jika dari satu state dalam sistem dapat
mencapai satu state lainnya.
Contoh :
memindah, mengkopi dokumen.
C.
Status
/Event Analisis
Perbedaan
status dan event adalah being dan doing. Status selalu memiliki nilai yang
dapat di refer. Eent merupakan kejadian pada saat tertentu. Analisis status
even ini terlihat dilayar sistem yang berbeda. Pencarian event tercapai
disetiap level , dan status berubah di setiap level. Pengggabungan dengan
analisis psikologi yang naif dari batasan presentasi membuat desainer
memprediksi kesalahan dan perbaikan penting laninnya.
Agar even
yang di capai user dapat pada skala waktu yang tepat, kita harus dapat
memprediksi skala waktu event pada teknik interface yang bermacam-macam.
Contoh :
mouse, screen.
Jika kita mengetahui dimana adan
kemana user harus melihat, maka kita dapat meberikan informasi. Perubahan pada
fokus visual user penting dan menjadi event yang dicapai user.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar